TSdiBUWlTSzlTSC6Tpr8TSMiGY==
Light Dark
Urban Farming Sulit, Pramono Anung Tawarkan Strategi Pangan Berkelanjutan di Jakarta

Urban Farming Sulit, Pramono Anung Tawarkan Strategi Pangan Berkelanjutan di Jakarta

Daftar Isi
×

PapuaXpess.com - Calon Gubernur DKI Jakarta 2024-2029, Pramono Anung, menegaskan pentingnya pengelolaan pangan yang serius dan terencana. Menurutnya, jika persoalan ini diabaikan, dampak jangka panjangnya bisa sangat merugikan, terutama bagi masyarakat di ibu kota.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam debat bertajuk "KADIN DKI Jakarta Mencari Pemimpin Baru Jakarta" pada Rabu (6/11/2024). Dalam sesi tersebut, Pramono menggarisbawahi bahwa Jakarta menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketersediaan pangan.

“Yang terpenting, pemerintah harus menjamin ketersediaan pangan untuk jangka panjang. Salah satu solusinya adalah melalui contract farming bersama tiga BUMD, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya. Tiga BUMD ini bertugas mengontrol distribusi dan harga pangan di 44 kecamatan Jakarta,” jelasnya.

Pramono menambahkan, meskipun urban farming terdengar ideal, penerapannya di Jakarta sangat terbatas. “Di Jakarta, praktik urban farming hampir tidak mungkin dilakukan, kecuali di tempat-tempat kecil seperti Kampung Bayam. Selain itu, lahan yang tersedia sangat minim,” ujarnya.

Ketergantungan pada Pasokan dari Daerah 

Ia juga mengakui bahwa Jakarta bergantung hingga 90% pada pasokan pangan dari luar daerah, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.

“Ketergantungan ini menjadi tantangan besar. Untuk mengatasinya, pemerintah harus berani melakukan intervensi, termasuk memberikan subsidi harga, diskon, hingga bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” tutur Pramono.

Kolaborasi untuk Peningkatan Produktivitas 

Sebagai langkah konkret, Pramono menyebutkan rencana kerja sama antara pemerintah dan balai latihan kerja untuk memberdayakan petani. “Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan memperkuat pasokan pangan jangka panjang,” tambahnya.

Menurutnya, pengelolaan pangan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga kestabilan sosial. “Jika tidak ditangani dengan serius, persoalan pangan dapat menjadi krisis yang mengancam masyarakat Jakarta,” pungkas Pramono.

Dalam debat ini, Pramono menyoroti peran strategis contract farming, penguatan BUMD, dan kolaborasi dengan petani sebagai solusi utama. Ia berharap strategi ini bisa menjadi landasan kebijakan pangan yang berkelanjutan di Jakarta.

Special Ads
Special Ads
Special Ads